Kupang - Kefa, Etape Perdana Tour De EnTeTe

Event balapan sepeda internasional Tour De EnTeTe 2025 sudah dimulai hari ini, Rabu (10/9). Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengangkat Flag-off dari halaman depan Gedung Sasando, menandai dimulainya etape perdana menuju Kota Sari, Kefamenanu.

Ratusan mata penonton hadir dengan sorak sorai dan tepukan tangan meriah menyemarakan pembukaan lomba yang dimulai tepat pukul 09.00 Wita. Para pembalap terlihat antusias, bersiap menjajal jalur lintasan berjarak 198,9 kilometer.

Terjadwal, titik finish berada di Kantor Bupati Timor Tengah Utara. Mereka akan disambut dengan suguhan atraksi budaya dan kuliner, setelah melewati kontur batu berbukit sepanjang wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Deska Raya Adya, pembalap asal Indonesia saat diwawancarai, menuturkan kesiapannya untuk bertarung dan memenangkan etape perdana ini. “Saya dan teman-teman siap. Doakan semoga bisa menjadi pemenang,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Karim Gamal Abdelrazek Mohamed Ebidalla, pembalap asal Mesir. Dikatakannya, ia dan teamnya siap tampil maksimal di etape pertama ini.

Sebelumnya, Gubernur Melki Laka Lena dalam sambutan pelepasan mengatakan bahwa event balap sepeda yang diikuti 13 negara ini merupakan rute terpanjang se-Indonesia. Ini akan menjadi bukti kesiapan NTT untuk tampil di panggung dunia internasional.

Beliau juga menegaskan bahwa jika event Tour De EnTeTe ini berhasil dilaksanakan dengan baik, maka kedepannya event bertaraf dunia lainnya akan terus digelar di bumi Flobamorata ini.

“Kalau ini berhasil kita selenggarakan dengan baik, ke depan, saya dan pak Wakil Gubernur sudah punya rencana untuk buat event internasional lain. Ada nanti tinju internasional, NTT Fashion Week, ada lomba mancing dan sebagainya,” ungkapnya.

Kepada para peserta Tour De EnTeTe, Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan selamat berlomba, sembari berharap semuanya bisa tiba di titik finish di Labuan Bajo nanti.

Turut hadir dalam acara ini, Wakil gubernur NTT, Johni Asadoma, Ketua DPRD Provinsi NTT, Emelia J. Nomleni, Jajaran Forkopimda Provinsi NTT, Ketua KONI NTT, Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi NTT serta insan pers.

Lucius Widodo Luly,S.STP,MA

Analis Kebijakan Ahli Muda

Hidup Yang Tidak Diperiksa Ulang, Tidak Pantas Dihidupi (Sokrates, 470-399 SM)